webnovel

Curiga

"Tumben banget sarapan lauknya enak?" Tanya Sholeh saat duduk di samping Siti.

Sholeh terlihat kacau dengan raut wajah kusut karena baru saja bangun tidur. Di bagian sudut bibirnya ada bekas air liur yang sudah mengering. Kedua mata terlihat memerah. Rambutnya juga terlihat acak-acakan.

Setiap kali Sholeh mau sarapan, pasti dia tidak cuci muka terlebih dahulu. Dia hanya mementingkan keadaan perutnya saja tanpa mementingkan kondisi tubuhnya. Bahkan untuk ditatap saja sangat malas karena dia terlihat begitu berantakan.

Siti tersenyum sambil menatap suaminya. Dia mengambilkan jatah makan suami dan anaknya seperti bisa agar terbagi rata karena jika tidak dengan cara seperti itu, maka akan ada yang tidak mendapatkan jatah makan. Rasanya tidak adil juga jika mendapatkan jatah makan tidak sesuai dengan ukuran dan kepentingan tubuh. Semakin dewasa, maka seseorang akan semakin banyak membutuhkan asupan karena beban pekerjaan yang ditanggungnya sangat banyak.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo