webnovel

Uang dan Rujak 3

Sindi dan Anton pun saling menatap. Kedua mata mereka berdua terlihat membulat sempurna. Setelah itu, mereka berdua menggelengkan kepala secara bersama. Kini tatapan mereka langsung beralih ke arah Asep.

"Nggak mau!" Tolak Sindi mentah-mentah tanpa memberikan alasan. Padahal segala rencana telah direncanakan sedemikian rupa.

"Enak saja mau disamakan dengan sikap dia yang super manja, keras kepala, dan cengeng. Aku ini terus terang saja kalau berbicara memang agak menusuk ataupun menyayat hati. Namun, aku juga sadar diri bahwa diriku ini mudah emosi juga. Jadi, jangan samakan aku dengan dia. Kasihan saja sama dia yang mudah nangis, nanti pasti akan tekanan batin secara terus menerus. Belum lagi kalau aku disalahkan. Kamu pasti paham sendirilah, Sep. Anak manja itu pasti akan mengadu kepada orang tuanya."

"Enak banget kalau ngomong! Kamu ini nggak ngotak banget ya menjelekkan aku di depan orang gila ini!" Protes Sindi tidak terima.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo