"Sementara rambutnya aku keringkan dulu pakai tisu ya!" ide Rio.
Iklima merasa malu sendiri saat Rio berjalan ke arah meja depan sofa yang di mana di sana ada kotak tisu.
"Aku kira dia mau ...," pikir Iklima.
Mencabut beberapa lembar tisu lalu mengeringkannya sampai setengah kering, rambut panjang hitam Iklima pun dibiarkan Rio terurai di belakang bantal sengaja supaya lebih kering lagi.
"Ikat rambut kamu pun basah oleh keringat, nanti biar aku beli lagi ya di luar! Sementara rambutnya biarkan saja terurai begini dulu biar cepat kering!" ujar Rio.
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu pun terdengar, lalu cepat-cepat Iklima meminta Rio untuk menutupi rambutnya dengan hijab tadi meski tidak tertutup sempurna.
Sejenak Rio tertegun dengan permintaan Iklima tersebut, pasalnya hijab tersebut sudah basah dan kotor.
"Bang tolong ambilkan hijab aku yang tadi, atau kain apa saja deh yang bisa menutupi kepala aku ini!" pinta Iklima.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com