(Ryandra Lim)
Gemerincing air yang menetes dari langit, tetesan air itu menggenangi lantai yang aku pijak. Air yang entah datang dari mana, kakiku yang terbalut dengan sepatu. Aku berjalan di lorong yang gelap, hanya ada penerangan yang entah datang dari mana. Suara desis seekor hewan, suara itu menggema di sepanjang lorong yang aku lewati.
Lorong itu sudah mencapai akhir, aku berada di ruangan besar dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi, mengelilingi ruangan besar ini. Di depan mataku, aku melihat sebuah kursi berukiran aneh yang tidak aku ketahu, ukiran membentuk seekor ular.
Kepalaku mendongak ke atas. Sosok manusia tidak mengenakan pakaian sama sekali. Aku melihat dengan jelas sosok manusia telanjang itu, sosok pria yang terlilit dua ekor ular. Semakin lama aku memperhatikan pria itu, semakin lama aku mengenal dengan jelas sosok pria itu adalah diriku sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com