(Clarissa Lim)
Aku ditarik paksa oleh ayah, memaksaku ke tempat dimana ayah bisa sesukanya menyiksaku. Penyiksaan ini selalu membuatku ketakutan dan mental ku semakin hancur. Aku menatap nanar Kak Chenoa yang hanya bisa menundukkan kepal, tidak seperti tadi yang berani di depan ayah. Entah kata-kata apa dari ayah yang membuat Kak Chenoa tidak berani membantah.
Ayah membawaku ke ruang bawah tanah, ke tempat itu lagi, dimana banyak sekali peralatan aneh. Tepatnya alat-alat ini bagus untuk menyiksa seseorang. Aku di dorong ayah hingga tersungkur ke lantai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com