Tidak perlu mengaca, Aneska juga tahu jika wajahnya kini sudah terlihat sangat membulat. Obat yang diberikan dokter tadi pagi mulai bereaksi. Ruam di sekitar wajahnya memang sudah berangsur hilang, juga di tangan. Dosis obat yang ditambakan membuat sedikit perubahan. Aneska merasa sedikit membaik dan sebagai efek samping; moonface dan Aneska akan sering muntah ketika mencoba menelan makanan.
Sore ini ruang inap Aneska lumayan cukup ramai. Aneska senang mereka semua datang, termasuk salah satu di antaranya adalah Mbak Maya. Dokter Tamara baru saja visit dan Papa sepertinya mengajukan beberapa pertanyaan ketika dokter hendak meninggalkan ruangan. Mungkin sengaja, Papa tidak ingin Aneska ikut dengar, entah itu kabar baik atau pun buruk.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com