webnovel

Baper

Kirana tidak bisa tidur. Tatapnya terus tertuju ke langit-langit kamar. Dia terus memikirkan Agha. Sesekali dia berbalik menatap Adia yang sudah terlelap. Tangannya kemudian akan menyentuh bayi itu dengan sayang. Lalu dia akan terlentang dan kembali mendesah untuk kesekian kalinya.

Pintu kamar mandi terbuka dan Gama keluar dari sana dengan rambut basah. "Loh, kamu belum tidur?" tanya lelaki berhidung bangir itu sembari menggosok-gosok kepala dengan handuk kecil.

"Aku nggak bisa tidur, Mas."

"Keinget Agha?"

Kirana mengangguk. "Pikiranku makin nggak karuan, Mas."

Gama mendekat pelan lalu duduk di tepian tempat tidur dekat dengan istrinya.

"Kamu jangan cemas. Agha kan masih di rumah kita. Dia ada di lantai bawah."

Tiba-tiba air mata Kirana meluncur. Wanita itu buru-buru menghapusnya. "Nggak biasa tidur tanpa Agha."

"Hei, kenapa nangis gini?" Gama mendekat dan mengusap pipi Kirana yang basah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo