Air muka Clarine berubah drastis saat Crystal menyebut nama Reagan, rasa mualnya juga tiba-tiba muncul sehingga membuat seluruh tubuhnya dipenuhi keringat dingin karena berusaha untuk menahan diri agar tidak memuntahkan isi perutnya di hadapan Crystal.
"Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba tubuhmu begitu dingin seperti ini. Apakah kau sedang sakit?" Crystal langsung memberondong Clarine dengan beberapa pertanyaan sekaligus.
Clarine menggeleng pelan. "A-aku tidak apa-apa, sepertinya aku masih trauma dengan kejadian hari itu."
"Oh Clarie …"
"Tapi tidak apa-apa, saat ini aku sudah berhasil melewati semuanya. Aku juga sudah mulai menjalani hidupku dengan normal kembali." Clarine memotong perkataan Crystal dengan cepat.
Crystal yang rasa iba kepada Clarine lantas mencengkram kedua tangan gadis hitam dengan erat.
"Aku tidak membencimu, aku tidak marah kepadamu. Jadi jangan merasa sungkan padaku," ucap Crystal lembut.
"Terima kasih Crys, terima kasih banyak."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com