Pendekar Tongkat Lembah Liar semakin terdesak. Tubuhnya audah menjadi sasaran empuk bagi lawan. Tongkat yang selalu digenggam dan tidak pernah dari tangannya itu tidak mampu memberikan bantuan. Untuk saat ini, pusaka tersebut hanya terlihat seperti pajangan.
Biksu Sesat Dari Tibet tersenyum dingin. Dia semakin gencar menyerangnya dirinya ketika mengetahui usahanya tidak sia-sia.
"Hehe, ternyata ucapanku sebelumnya memang benar. Pendekar Tionggoan tidak ada apa-apai," ejek orang tua itu.
Hati Pendekar Tongkat Lembah Liar semakin panas. Amarahnya makin menggelora.
Di dalam gempuran lawan yang tidak kenal berhenti itu, saat ini ia sedang mencari cara untuk mendapatkan posisinya kembali. Belasan jurus sudah terlewatkan, selama ini, Biksu Sesat Dari Tibet masih menguasai jalannya pertarungan.
"Tongkat Dewa Keabadian …"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com