Metha melihat jam dinding yang ada di dalam kamarnya. Ternyata jarum jam masih melaju lambat di angka sepuluh.
Metha menurunkan kedua bahunya sembari menghela napas panjang. Dirinya merasa suntuk, sedari padi Metha hanya berdiam di kamar saja. Orang-orang yang ada di rumah ini mereka tengah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Mungkin yang tidak hanyalah Metha dan ... Xeysa, mengingat wanita itu membuat hati Metha kembali terasa ditekan. Namun Metha mencoba untuk tidak menghiraukannya.
"Ahk, aku lapar!" ucap Metha pada diri sendiri. Wanita itu beranjak dari duduknya, melangkah ke luar kamar dan menuju dapur berada.
Perintah yang selalu diutarakan Peter tak Metha turuti. Jika Metha membutuhkan sesuatu maka Metha akan mengambil dan melakukannya sendiri. Bukan bermaksud ia durhaka pada suami, tapi Metha merasa anggota tubuhnya masih sehat, bahkan sangat sehat. Untuk itu Metha akan menggunakannya sebelum anggota tubuh itu pada sakit-sakit.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com