"Oke, dikarenakan gue orangnya mau seseorang ngerasain apa yang gue rasain, jadi gue mau kalian pulang terserah sama apa. Tujuan gue bukan dendam, tapi gue mau kalian ngerasain apa yang gue rasain. Dan mungkin yang gue rasain ga
sebanding sama kalian sekarang." jelas Olyn.
"Bukan pendendam apaan kek gitu." protes Vero.
"Lo mau nambah?"
"Eh-enggak-enggak! Gue ga mau. Yaudah, hati-hati ya Lyn bawa mobilnya, jangan ngebut." ujar Satya.
"Iya Lyn. Dadahh." ujar Nessa. Setelah itu Olyn melajukan mobilnya membelah jalanan Jakarta.
"Dih! Kalian apa-apaan sih. Dia ninggalin kita! Kita pulang sama apa dong?!" kesal Vero.
"Bang Vero kek cewek aja sih, pesan taxi, atau go-car gitu." ujar Nessa.
"Nah setuju!" ujar Satya yang setuju pada Nessa. "Lagian kita juga ninggalin dia tadi. Dia bilang dia pingsan juga kan tadi? Btw, siapa ya cowok nolongin dia." gumam Satya di akhir kalimat.
"Udah lah, ini udah Nessa pesan go-car." ujar Nessa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com