Sejak hari dimana Fatih mengetahui semua kebenaran yang tersembunyi, ia jadi semakin ingin mengejar sang istri yang saat ini masih belum bisa mengingatnya. Fatih mengingat kembali apa saja yang pernah dia lakukan bersama dengan Puzi dulu, dan hal yang sama akan ia lakukan saat ini.
Fatih sudah berdiri tenang sambil bersandar pada kap mobilnya, ia menunggu ketiga anak-anak yang menempati sisi hatinya. Tidak lama kemudian, ketiga anak itu mulai terlihat bersama anak-anak lain yang juga membubarkan diri dari sekolah itu.
Fauzi, Zifa, dan Faaz melangkah bersamaan menghampiri Fatih, lalu mereka menyapa dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum Om," salam Fauzi, Zifa, dan Faaz bersamaan.
"Waalaikum salam," jawab Fatih dengan senyumnya.
"Om kok sudah di sini saja, memangnya tidak bekerja?" tanya Faaz dengan tatapan heran.
"Pekerjaan Om selesai lebih cepat, sekarang Om mau ajak kalian makan siang. Bagaimana, mau tidak?" jawab Fatih dengan nada menggoda.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com