Tutt tutt tutt.
Selesai gadis itu bertanya, tiba-tiba saja panggilannya terputus. Alysa mencoba menghubungi laki-laki itu namun ponselnya mati. Gadis itu menjadi kesal dan bete karena saat sedang seperti ini, Dirham yang seharusnya bisa diajak untuk berbincang malah menghilang padahal Alysa sangat membutuhkan sosok kekasihnya. Ia kini bingung harus bertukar pikiran dengan siapa karena Rayhan masih ada Zahra. Gadis itu mencoba mencari referensi lewat internet dan sosial media namun pikirannya tetap stuck disitu saja tak ada perkembangan.
"Awas aja kalau nanti Dirham butuh pokoknya gue bakal ngilang." Ucap gadis itu dengan sangat kesal.
Tidak lama dari itu. "Sa turun, ada tamu." Teriak Rayhan dari bawah.
Gadis itu malas untuk turun. Tamu itu pasti Petra karena laki-laki itu yang sering bertamu tanpa ada urusan apapun. Dengan malas gadis itu turun karena merasa tak enak takut Petra akan berpikir bagaimana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com