webnovel

Perang di Istana Kerajaan

Saat itu, Zhang Yi sudah benar-benar marah. Ia tidak mau memberikan ampunan bagi kedua orang tersebut. Karenanya, ia menyerang dengan serius pula.

Setiap gerakan yang dilakukan olehnya, mampu mengundang Malaikat Maut datang menghampiri. Setiap tebasan maupun tusukan pedang, merupakan perantara untuk mengantar seseorang pergi ke langit barat (mati).

Melihat betapa hebatnya serangan dari pemuda serba putih, dua orang yang menjadi lawannya tercekat. Gerakan mereka jadi serba terbatas.

Beberapa kali pedang mereka saling berbenturan di tengah jalan. Dan setiap kali terjadinya benturan tersebut, dua orang itu selalu merasakan tangannya bergetar. Terutama sekali para pergelangan tangannya.

Pendekar Naga Putih bukan orang buta. Ia bisa melihat kalau dia orang musuhnya sudah kewalahan menghadapi serangan yang ia berikan.

Ini adalah keuntungan tersendiri bagi dirinya. Gerakannya dipercepat. Kelebetan cahaya putih kemilau semakin menyeruak dan menyelimuti tubuh lawan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo