Pendekar Naga Putih merasakan betapa dahsyatnya dorongan tenaga itu. Karena tidak mau mengambil resiko, terpaksa dirinya harus mundur sejauh beberapa tombak.
Pertarungan di antara mereka sempat berhenti sebentar. Tuan Jin tidak melanjutkan serangannya lagi. Ia mengambil nafas lebih dulu dan mengumpulkan kembali tenaga dalam serta hawa murninya.
"Hebat juga kemampuanmu, anak muda," katanya dengan nada dingin.
"Sudah aku katakan, aku tidak butuh pujianmu," jawab Zhang Yi sambil menarik muka.
"Hemm, terserah apa katamu. Yang jelas, pertarungan sebenarnya baru akan dimulai,"
"Benarkah?"
"Tentu saja. Aku ingin melihat, apakah kau bisa menahan rangkaian jurus Telapak Rembulan Hitam milikku atau tidak," katanya seraya tersenyum mengejek.
Zhang Yi mengerutkan kening. Dia tidak tahu jurus Telapak Rembulan Hitam. Bahkan mendengar namanya saja baru kali ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com