Tiba-tiba jari orang itu bergerak perlahan dan wajahnya yang penuh debu mendongak.
****
Pulau Bengkoang
Anya turun perlahan dari perahu, dia dipapah lagi oleh sang kekasih dengan diikuti oleh Yanto.
"Mereka kembali," seru salah satu warga yang melihat kedatangan ketiganya.
Sontak, para warga yang tak sakit berkumpul di pintu masuk pagar yang berwarna hitam akibat terbakar beberapa hari yang lalu. Alyssa berlari terlebih dulu, Riko dan Sahid setia mengikuti bagai bodyguard.
"Mbak Anyaaaa," seru Alyssa senang.
Dia memeluk wanita cantik yang sedang lemas itu.
"Lysa," sahutnya seraya mengusap wajah Alyssa yang sedang memeluk pinggangnya.
Iko muncul, dia langsung berlari dan memeluk sang adik.
"Syukurlah, kau selamat," ucapnya.
Anya sedikit berkaca-kaca. "Mbak Sinta gimana Mas?" tanyanya setelah sang kakak melepas pelukan.
"Sudah aku ambil pelurunya," jawab Iko.
"Syukurlah," sahut Anya lega. Namun Iko tak terlihat lega. Hal itu membuatnya bertanya lagi. "Kenapa Mas?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com