Pulau Bengkoang
Sinta berjalan dengan perlahan membawa obor ke pohon besar yang ada di dekat rawa.
"Apa kau masih disitu?" tanyanya.
Tak ada jawaban, namun Sinta yakin, kalau anak kecil itu masih berada di sana. Menurut petugas jaga, sama sekali tak ada yang keluar dari pulau. Jadi, ia tetap melanjutkan bicaranya.
"Aku bawa makanan buatmu. Ayo keluar, kamu pasti lapar," ujarnya.
"Krssk krssskk."
Sinta tersenyum, anak kecil itu pasti penasaran akan tetapi takut.
"Jangan takut, namaku Sinta. Namamu siapa?" tanyanya dengan ramah.
Terdengar bunyi lagi dari balik pohon, namun anak itu tak mau menjawab.
"Baiklah kalau kamu nggak mau jawab," ucap Sinta. "Tapi, apa kamu mau ikut aku kembali ke pemukiman? Di sini banyak nyamuk dan juga .... ada zombi yang suka muncul malem-malem," ucapnya sengaja untuk menakut-nakuti. "Jadi lebih baik, kau sembunyi bersamaku di pagar, biar nggak digigit," lanjutnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com