Hiruk pikuk sedari pagi terlihat di Pulau Bengkoang. Banyak orang yang berlalu lalang sembari membawa kayu-kayu kecil. Tak jauh dari orang-orang itu, terlihat ada sekumpulan pria yang sedang gotong royong mengangkat sebuah batang pohon. Batang pohon kelapa itu, terlihat begitu berat dengan ukuran yang cukup besar.
"Apa kita potong saja?" usul salah satu warga Pulau Bengkoang setelah sampai di lokasi pembangunan pagar.
"Kalau dipotong dengan kapak, kayunya nanti jadi tebal tipis dan tidak rapi. Menurutku lebih baik begini saja," sahut warga yang lain.
Yang mendengarkan manggut-manggut setuju. Mereka lalu mengangkat batang pohon itu kembali untuk dipasang.
"Yuk, 1 2 3." Batang pohon itu dimasukkan ke dalam semacam parit yang sudah dibuat susah payah oleh Indro, Boni dan warga yang lain.
Seruan dari para warga terdengar kala mendorong batang pohon yang begitu berat. Dan seruan kelegaan serta sorak soraipun seketika terdengar, selepas berhasil menegakkan batang pohon itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com