Jefri mengernyit, ia tak tahu apa arti dari ucapan Boni.
"Gerah hati itu, iri Jepri! Masak gitu aja nggak ngerti, kudet kau," ejek Boni.
Jefri menghela napas berat lagi. "Yahh, mau gimana Bon. Hidupku cuma buat kerja, bukan buat gaul. Ya gini jadinya," pungkasnya.
Boni jadi merasa bersalah sudah mengejek temannya itu. Hidup Jefri memang tak lepas dari kerja setiap hari, karena dia bukan anak orang berpunya. Apalagi sang ibu hanya seorang buruh tani yang gajinya tak menentu dan tak banyak. Dia yang hanya tamatan sekolah menengah pertama, langsung bekerja sebagai kenek bus setelah lulus sekolah. Dan beralih menjadi sopir bus ketika beranjak dewasa
Di saat sang ibu sudah tak sekuat dulu, Jefri pun menambah pekerjaannya sebagai pekerja serabutan. Karena itulah banyak orang yang meremehkan dirinya. Selain tampilan Jefri yang terlihat seperti berandalan, pekerjaannya yang selalu berada di jalan, mendapat tanggapan miring dari orang kampung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com