Jefri menginjak ranting bambu.
"KRAK!"
Zombi itu langsung mendengar dan meraung.
"HUARGHHHH!!!"
Jefri yang sudah tak punya tombak, mengambil bambu yang berserakan. Untung bambu itu runcing, dengan cepat ia tancapkan ke mata sang zombi yang mendekat.
"Jleb!"
Zombi itu mati seketika. Keduanya lantas berlari sebelum zombi lainnya melihat keberadaan mereka. Mereka di untungkan lagi dengan tak begitu banyaknya zombi yang berada di jalanan desa, mungkin karena para zombi itu masih berada di area persawahan, tempat di mana Jefri dikejar dulu.
Meski begitu, keduanya lebih memilih untuk menyelinap di sela antara rumah warga, agar tak membuang waktu melawan para zombi.
Jefri dan Iko berhasil masuk ke halaman SD. Dengan cepat Jefri masuk ke ruang kelas, tempat yang mereka gunakan untuk sembunyi waktu itu. Seketika matanya terbelalak sempurna, hatinya hancur lebur kala melihat plafon yang sudah runtuh. Spontan, rintihan pun keluar.
"Emakkk!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com