webnovel

MENOLONG SUAMI DAN AYAH MERTUA

BAB 12 : MENOLONG SUAMI DAN AYAH MERTUA.

"Apa?! Kaisar telah diracuni?!" Bai Xue Jian terkejut sekali setelah mendengar kabar terbaru tentang istana kerajaan dari orang kepercayaannya.

"Benar. Pelayan yang merupakan mata-mata kita telah memberikan kabar kalau Kaisar Hui bukan sakit tapi telah diracuni. Obat yang diberikan tabib sebenarnya sama sekali tidak membantu, malah memperparah kondisi kesehatan Kaisar Hui," jelas Feng Yun.

Feng Yun telah menjelaskan semua informasi yang didapatnya seputar istana kerajaan. Berita tentang sakitnya Kaisar Hui sebenarnya tidak benar. Kaisar sakit karena diracuni dan tidak diragukan pelakunya adalah Ratu Qing Yun.

Baik Jenderal Xue ataupun Feng Yun telah menebaknya dengan benar. Mereka tahu pasti semua tabib di dalam istana kerajaan telah menjadi kaki tangan Ratu Qing Yun. Cepat atau lambat Kaisar pasti akan terbunuh oleh kejamnya orang-orang terdekatnya sendiri.

Mendengar kabar terbaru ini, Bai Xue Jian sangat geram. Dirinya masih tak percaya kalau Kaisar Hui telah diracuni karena baru seminggu yang lalu ia menghadap Kaisar. Saat itu kondisi kesehatan Kaisar baik-baik saja dan tidak meninggalkan gejala orang yang keracunan.

Bai Xue Jian merasa dirinya telah gagal melindungi Kaisar Dinasti ini. Matanya berubah merah dengan kedua tangan yang mengepal sempurna. Pedang yang tergantung di pinggang sebelah kirinya, seakan ingin ditarik keluar dari sarungnya. Datang menyerang Sang Ratu dan membunuhnya, itu adalah keinginan yang amat sangat ingin dilakukannya.

Namun tepat saja berisiko tinggi. Bai Xue Jian hanya bisa menyalahkan diri sendiri dan tidak bisa melakukan keinginannya. Masih ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggulingkan kekuasaan Ratu Qing Yun.

"Chu Huang Yan benar-benar berani. Dia ingin membunuh Ayah dan anak sekaligus dalam sekali melangkah. Tampaknya aku tidak akan bersikap lembut lagi mulai sekarang," ucap Bai Xue Jian.

"Jenderal, setelah ini apa yang harus kita lakukan? Tidak mungkin kita membiarkan Kaisar Hui dalam kondisi seperti ini, kan?" tanya kepala militer Kamp Yunlin, Zhao Xiu Ming.

"Besok aku akan pergi ke istana untuk menjenguk Kaisar. Kalian semua harus tetap tenang, anggap saja tidak mengetahui apa pun," jawab Bai Xue Jian.

"Baiklah." Feng Yun dan Zhao Xiu Ming patuh dengan apa yang diperintahkan Bai Xue Jian. Mereka percaya bahwa Sang Jenderal muda ini pasti bisa menyelesaikan masalah Kaisar Hui yang keracunan.

Bertambah lagi beban pikiran seorang Bai Xue Jian. Belum selesai mendetoksifikasi racun dari tubuh suaminya, kini harus memeriksa kondisi kesehatan Kaisar Hui yang merupakan Ayah mertuanya.

Dengan banyaknya masalah yang timbul, tidak ada rasa kantuk yang datang pada tubuh Bai Xue Jian. Kesulitan dalam masalah tidur, Bai Xue Jian sudah terbiasa menghadapinya. Orang biasa mungkin tidak akan kuat tidak tidur selama dua hari lamanya. Namun Bai Xue Jian bisa menahan matanya untuk tetap terbuka selama tiga hari. Hanya selama waktu dua dupa, waktu paling lama dirinya untuk tertidur.

Di antara para prajurit yang beristirahat dan hanya ada beberapa yang berjaga malam, Bai Xue Jian di dalam kamp nya mengumpulkan beberapa bahan herbal untuk mendetoksifikasi racun. Sekalian menyiapkan beberapa bahan obat yang akan ia bawa ke istana besok untuk menjenguk Kaisar Hui.

Tiba-tiba saja, Bai Xue Jian teringat kembali dengan keanehan tubuh Helian Qi suaminya. Saat memeriksanya sore tadi, ada keanehan di dalam tubuh Helian Qi. Tubuhnya bisa mendetoksifikasi racun dan mengeluarkan hanya lewat hembusan napas. Keanehan seperti ini belum pernah dijumpai Bai Xue Jian sebelumnya.

"Pangeran Xuan tidak bisa ilmu bela diri dan juga tidak mengerti racun. Kenapa tubuhnya bisa mendetoksifikasi racun? Apa ada yang salah pada racun yang diberikan Ratu Qing Yun?" tanyanya pada diri sendiri.

Bai Xue Jian yang memikirkan itu semua, dirinya sambil memasukkan bahan-bahan obat kering yang sudah dihaluskan ke dalam kantung dan menyimpan di dalam ikat pinggangnya.

"Ha ... Itu pasti karena tubuh Pangeran pernah belajar ilmu bela diri dulu. Mungkin itu telah membuat tubuhnya kebal terhadap racun yang tidak mematikan," ucapnya lagi.

Bai Xue Jian tidak ingin berpikir sembarangan. Dirinya tahu kalau Helian Qi yang dulu ia temui memang bisa bela diri. Buktinya, pria itu bisa berenang dengan melawan arus sungai yang deras, hanya orang yang memiliki ilmu bela diri yang dapat melakukannya.

"Sudahlah. Sebaiknya sekarang waktunya untuk mengisi jarum racun. Persediaan yang ku bawa sudah mulai habis."

Bai Xue Jian mengambil sebuah gulungan kain yang ada di lemari kayu tanpa pintu di belakang tubuhnya. Dia membuka kain itu dan melebarkannya di atas meja. Kain itu berisikan sebuah jarum yang memiliki berbagai macam ukuran.

Jangan salah sangka. Jarum-jarum itu bukanlah jarum biasa, melainkan jarum yang telah mengandung obat tidur di dalamnya. Siapa pun yang terkena tusukan jarum tersebut, hanya beberapa detik setelahnya pasti akan jatuh pingsan.

Biasanya Bai Xue Jian mengeluarkan jarum beracun ini ketika didesak oleh musuh dan tidak bisa melawan. Demgan begitu musuh akan langsung tumbang dan tertidur, barulah ia bisa menang melawan musuhnya itu.

Bai Xue Jian mengambil beberapa belasan jarum dan memasukkannya ke dalam pergelangan tangan bajunya. Jika diperlukan, hanya tinggal mengeluarkan saja dengan mudah.

"Lapor, Jenderal!"

Baru saja selesai membereskan semuanya, Feng Yun masuk kembali ke dalam ruangan dengan membawa sebuah laporan lainnya.

"Putra mahkota ingin bertemu dengan anda," lapor Feng Yun.

"Putra mahkota? Helian Chen? Kenapa dia ingin bertemu tengah malam seperti ini?" Bai Xue Jian merasa aneh sendiri. Dirinya tidak dapat menebak tujuan kedatangan putra mahkota yang ingin bertemu dengannya malam-malam begini.

"Biarkan dia masuk," perintah Bai Xue Jian.

Tidak lama setelah diberikan izin, sesosok pria yang terselimuti oleh jubah hitam masuk ke dalam kamp militer Bai Xue Jian. Jubah yang tadi menutupi kepalanya, diturunkan ke bawah. Barulah menampakkan wajah pria berjuluk Putra Mahkota.

"Jenderal Xue memberi hormat pada Putra Mahkota!" Bai Xue Jian mengulurkan kedua tangannya dan mengepalkan tangannya. Tubuhnya membungkuk sedikit untuk memberikan penghormatan pada calon penguasa Dinasti Wei di masa depan itu.

"Apa yang kau lakukan? Jangan terlalu formal seperti itu," kata Helian Chen.

Pria itu meminta agar Bai Xue Jian menyudahi untuk menghormatinya. Ini terasa canggung dan Helian Qi merasa formalitas tidak perlu dilakukan jika melakukan pertemuan berdua seperti ini.

"Putra Mahkota, silahkan duduk." Bai Xue Jian mempersilahkan tamu yang datang di tengah malam itu untuk duduk di kursi yang ada di ruangan ini.

Mereka berdua duduk dengan membatas sebuah meja bundar yang ada di sampingnya. Bai Xue Jian tidak berani manatap wajah pria yang sebenarnya telah beberapa kali menyatakan cinta. Namun selalu ia tolak. Pertemuan berdua seperti ini membuatnya harus menghilangkan rasa kecanggungan dan menjadi profesional.

"Kau pasti telah mengetahui kabar tentang Ayah Kaisar, kan? Aku datang ingin membahas masalah ini dengan mu," kata Helian Chen.

"Aku berharap agar kau bisa menyelamatkan nyawa Ayah Kaisar. Aku akan membantumu ..."

"Tidak perlu! Saya bisa melakukannya sendiri!"

Siguiente capítulo