"Apakah Kamu tahu bagaimana penguntit Kamu mungkin tahu bahwa Kamu berada di Kota Jakarta?"
"Karena Gery memposting tentang pestanya."
"Benar," kata Romi, berpikir dalam-dalam. "Tapi ada pola di sini, Tedy. Setiap kali Kamu memposting sesuatu, penguntit Kamu bergerak. Entah itu catatan, perampokan, apa pun itu. Bahkan jika dia tidak tahu persis di mana Kamu berada, dia akan membuat semacam gerakan setiap kali Kamu memposting sesuatu."
Jantungku berdegup kencang di dadaku. "Sialan."
"Kau benar sekali," kata Madeli di telepon.
"Jadi aku benar," kataku, tenggorokanku tiba-tiba tercekat. "Aku membawanya pada diriku sendiri."
"Tidak. Tuhan, tidak," kata Romi. "Secara teknis, ketika Kamu membuat posting, itu mengarahkan penguntit Kamu untuk bertindak, tetapi itu tidak berarti Kamu harus berhenti. Itu berarti kita memiliki informasi, sekarang. Kami memiliki keuntungan. Kita bisa menariknya keluar."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com