webnovel

Ampuni Kami

Suara Narsih mulai mengeluarkan suara yang membuat buku kuduk merinding, Sanusi dan anak buahnya mengigil, karena mendengar suara Narsih yang sekarang sudah berubah menjadi sosok yang menakutkan.

Sanusi dan anak buahnya yang sedikit lagi dekat dengan pintu tidak bisa meraihnya gagang pintu karena Narsih sudah dekat dengan dirinya. Narsih yang semakin dekat dengan Sanusi dan anak buahnya memegang pundak Sanusi dengan jari Narsih yang hancur. Tangan Narsih meraba tangan leher Sanusi, dia ingin memperingati Sanusi dan anak buahnya untuk tidak mengikuti Dino.

"Aku tanya, mau kemana? Apa kalian tidak ingin tahu kenapa nenekku seperti ini? Dia sudah meninggal, kalian tidak ingin melihatnya?" tanya Narsih dengan suara yang datar.

Tangan Narsih, tidak lepas dari leher Sanusi, Sanusi semakin dibuat merinding dan semakin ketakutan, dia yang berani, seketika ciut karena tangan Narsih masih terus menerus mengusap lehernya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo