Deki pun pulang ke kantor dia akan segera bertemu dengan dukun itu, dia mau dukun itu menjalankan apa yang sudah dia rencanakan. Mengambil rambut Nona akan menjadi tujuan utamanya, dia tidak peduli jika Bram akan membencinya.
"Aku akan lakukan apa yang dukun itu lakukan, aku tidak mau Narsih melakukan sesuatu kepadaku, aku tidak mau, aku hanya ingin dia musnah," gumam Deki dengan pelan.
Deki melakukan panggilan telpon ke dukun yang meminta dia untuk mengambil rambut Nona. Panggilan pertama tidak diangkat oleh si mbah. Deki tidak patah semangat dia tetap menghubungi si mbah.
Tut ... tut ...
"Halo, kamu ada apa telepon saya?" tanya si mbah lagi.
"Halo mbah, kenapa lama sekali mbah, saya akan lakukan apa yang mbah minta. Tapi mbah yakin kan kalau hantu itu tidak mengganggu saya kan?" tanya Deki dengan hati-hati.
"Kamu harus percaya sama saya. Saya tidak akan membohongi saya, saya akan lakukan apa yang seharusnya," ucap si mbah dengan penuh keyakinan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com