Pekerjaan membongkar seluruh isi kapal serta pemasangan kembali rumah-rumah di bekas Dewa Tanaru selama tiga hari berjalan lancar, siang dan malam. Pekerjaan itu melibatkan ribuan pekerja yang mayoritas para kaum pria. Sementara kaum wanita kebanyakan membantu di dapur umur bersama Baojia dan Fang Yin.
Di atas kapal, La Mudu mengawasi kesibukan yang berlangsung di daratan itu bersama Meilin.
Dato Hongli mendekati keduanya dari arah belakang. “Kauturunlah untuk melihat-lihat perkembangan pemasangan rumah-rumah di desamu. Ato dengar, pemasangan rumah istana itu hampir selesai. Biar Ato sendiri yang berada di kapal ini.”
“Eh, iya, Ato...! Memang sebaiknya saya turun dulu untuk meninjau ke desa,” sahut La Mudu.
“Ajaklah sahabat-sahabat dan para keluarga angkatmu. Biar mereka bisa menikmati udara bebas di daratan.”
“Baiklah, Ato. Kami mohon diri.”
“Hm. Jangan lupa nanti bawakan Ato tuak segar.”
“Baiklah, Ato...!”
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com