webnovel

Bab 47

Sungguhnya, baik Pendekar Pendekar Tapak Dewa maupun La Turangga, selama berada di pulau yang bagi orang daratan (sebutan terhadap pulau besar/Pulau Sumbawa oleh penduduk Pulau Sangiang kala itu) ini tak pernah merasakan ketidaknyamanan. Tak ada kesan angker sama sekali seperti kesan dari daratan. Bahkan di antara penghuni pulau—yang nota bene adalah bangsa penyamun--saling menyayangi dan ramah satu sama lainnya. Perkampungan mereka pun tertata dengan rapi dengan rumah-rumah panggung besar yang mewah. Di pulau ini tak ada kisah tentang kemiskinan. Semua hidup damai dan berkecukupan. Jaminan hidup mereka sudah diatur oleh Paduka Sandaka Dana dengan adil. Pahkan terhadap wanita-wanita penghibur pun diperlakukan dengan baik oleh segenap laki-laki di pulau ini. Tak ada yang terzalimi. Hak mereka tak pernah dirampas. Setidak demikian yang diceritakan oleh Bumi Osu kepada Pendekar Tapak Dewa dan La Turangga.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo