Paduka Sandaka Dana tertawa terbahak-bahak sampai makanan di mulutnya terlihat. “Pengalaman itu bisa diperoleh sambil jalan, Ananda Jawara! Seperti pernikahan, seseorang tak perlu berpengalaman dalam berumah tangga dulu baru menikah. Hahahaha...”
“Ikutlah, Amania Mudu. Putri yakin...”
“Harus ikut, karena itu sebuah titah dari Ayahanda sebagai penguasa di Negeri Sangiang ini, Putriku!”potong Paduka Sandaka Dana kepada putrinya, yang sebenarnya ketegasan itu ditujukan kepada La Mudu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com