Namun, ia juga tak mau buru-buru bercerai dari Ben, sebab wanita itu masih memiliki tujuan khusus dan sayangnya tujuan itu masih belum bisa ia dapatkan untuk saat ini.
Ben akhirnya mengalah, pria itu menghela napas pasrah sambil menyandarkan punggung. Ben menyadari, bahwa sampai detik ini ia masih terjebak di dalam pernikahan yang salah bersama dengan Sarah.
"Jalan, Pak!"
***
Di tepi kolam, Andine termenung. Ia seorang diri di sana, baru saja selesai membersihkan area kolam renang tersebut. Eve memilih duduk dengan pandangan tertuju ke arah perairan di bawah sana.
Ingatan Eve kembali memutar peristiwa pagi tadi, di mana untuk pertama kalinya ia dibentak oleh sang nyonya--Sarah--
Suara Sarah yang meninggi dan menunjukkan kemarahan masih terngiang di kepala Eve, wanita muda itu tak menyangka bahwa sang nyonya memiliki kepribadian yang sangat buruk sekali.
Andine menggeleng, ia bergumam lirih, "Wanita angkuh seperti itu memang cocok dengan Tuan Ben yang pemarah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com