Di sisi lain Amanda sedang berputar pinggiran kota untuk mencari tempat tinggal. Dia dan kakaknya mencoba mendapatkan sebuah tempat tinggal yang layak dengan uang yang mereka miliki. Satu persatu rumah sewa yang diiklankan mereka kunjungi. Mereka bertanya dan mencoba mencari yang cocok.
"Aku lelah, Kak," ungkap Amanda.
Peluh di dahinya muncul begitu banyak. Diego tersenyum dengan kecut. Dia tak menyangka adiknya selemah itu.
"Ku pikir kau adalah wanita yang kuat. Ternyata aku salah. Kau sangat lah dan payah," ejek. Diego.
"Aish, aku lupa caranya bermanja padamu, Kak. Sudah lama aku hidup sendiri tanpamu. Aku jarang mendapatkan tawaran bantuanmu juga." Amanda mencari alasan untuk mengelak.
"Kau ini bicara apa?" sahut Diego.
Pria itu duduk di hadapan adiknya. Dia sangat tanggap apa yang adiknya inginkan.
"Ah, Kakak tahu saja apa yang aku inginkan." Amanda segera naik ke punggung kakaknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com