Selepas mereka bangun dan melaksanakan sarapan pagi. Wakah Deon dan Qei nampak pucat. Terlihat jelas mereka masih mengkhawatirkan apa yang semalam terjadi kepadanya. Anehnya, mereka merasa semalaman mereka tidak tertidur. Hanya sekedar menutup mata mereka namun tiba-tiba waktu berlalu dengan cepat dan hari berganti siang.
Pak Adnan memerhatikan Qei dan Deon yang tampaknya masih cemas dengan kejadian semalam. Toh, pak Adnan juga mewajarkan saja perihal itu karena setiap orang pun akan sulit menahan gangguan yang terjadi di malam hari semenyeramkan dan semengerikan itu.
"Makanannya tidak enak, ya? Mohon maaf, bapak soalnya kalau masak cuma buat diri sendiri. Yang penting setiap harinya bisa makan saja dan tidak kelaparan, " ujar pak Adnan merasa tak enak melihat Deon dan Qei makan dengan lesu seolah makanan itu tak enak dan tak nafsu makan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com