***
Lima hari kemudian.
Kegiatan di republik perlahan menunjukan tanda ke arah pemulihan. Prajurit dan rakyat saling bantu memperbaiki kerusakan di berbagai tempat, mulai dari jalanan ibukota hingga pemukiman warga.
Istana Liviel digunakan sebagai tempat Evan mengatur segala aspek di republik, mulai dari keamanan hingga ekonomi. Ia menyadari untuk menyingkirkan budaya diskriminasi harus disertai dengan kesabaran, karena beberapa bangsawan masih keberatan untuk menganggap dirinya setara dengan rakyat biasa.
Ruang kerjanya berada di lantai dua, tepat di ruangan yang sebelumnya ditempati Alexandre untuk bekerja. Pintu kayu diketuk, terdengar suara nyaring membuyarkan fokus Evan terhadap kertas-kertas bekas kerajaan.
"Tuan Evan, bisakah aku masuk?" tanya Laurentia.
Evan segera mengumpulkan kertas-kertas dan menyimpannya di bawah meja agar mata Laurentia tak terhalangi.
"Masuklah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com