Sesampainya di rumah Rania tidak mau keluar dari mobil dia tetap duduk di dalam mobil. Boy mengikuti keinginannya.
"Maafkan aku menarik mu dengan kasar," kata Boy seraya mengusap pergelangan tangan Rania yang memerah. namun Rania menghempaskan tangan Boy dari tangannya.
"Katakan apa yang membuatmu semarah ini?" tanya Boy.
"Kamu pura-pura atau emang tidak ingat?" tanya Rania.
"Aku tidak tahu apa-apa," jawab Boy.
Rania kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengirim deretan foto melalui pesan WhatsApp.
"Lihat itu," kata Rania dengan nada kesal.
"Siapa yang kirim ini?" tanya Boy.
"Entah orang nggak kenal," jawab Rania
"Yang terpenting yang ada didalam foto bukan yang mengirim foto," lanjut Rania.
"Ran, aku bisa jelasin semua. Kalau perlu sekarang ikut aku untuk membuktikannya," kata Boy.
"Nggak ada yang harus di jelaskan dan di buktikan. Bukti itu sudah jelas," sahut Rania.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com