"Apakah Kakak tidak lapar?" tanya Gilang, memandang ke arah Marta dengan tatapan bertanya-tanya.
Ada sedikit harapan di manik mata gelap lelaki berusia 13 tahun itu, Seakan-akan ia berharap jika Marta akan mengajak mereka makan di luar karena sekarang sudah saatnya jam makan siang.
Namun sayangnya, Marta tidak menjawab dan hanya memandang ke arah Gilang dengan tatapan lurus tanpa mengatakan satu patah kata pun.
Tentu saja hal itu membuat mereka semakin canggung dan membuat Alan serta saudara Gilang yang lainnya, memandang ke arah Marta dengan tatapan bingung.
"Sebenarnya apa mau wanita ini? Ia baik kepada Kak Faisal, namun sangat dingin kepada Kak Gilang? Apakah ia adalah orang yang memiliki tipe pemilih dalam berteman?!" batin Haris, memandang ke arah Marta dengan tatapan intens.
*****
Marta yang menyadari hal itu, langsung memandang ke arah Haris dengan tatapan bertanya-tanya, hingga membuat lelaki berusia 12 tahun itu memandangnya dengan tatapan terkejut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com