Mobil ambulance sudah datang, Mama Vivi semakin menangis saat ini, dan Albert membulatkan matanya.
"Kamu panggil ambulance?"
"Iya, Kak. Itu prosedur kok." jawab Saras dan Albert berdecak, istrinya memang dokter, tapi Albert lupa memberitahukan bahwa Mama Vivi itu takut sekali dengan mobil ambulance, Mama Vivi selalu berpikiran bahwa seseorang yang berada di mobil Ambulance itu adalah orang dalam kondisi yang sudah akan meninggal dunia.
Putri mengigit bibirnya, dia ingin tertawa tapi Ivan memegang tangan erat dan Putri mengangukkan kepalanya.
"Mobil ambulance hanya untuk membuka jalan, Mah."
"Ini Jumat malam, jalanan masih sangat padat." Ivan menengahi antara ketakutan Mama Vivi dengan mobil ambulance yang sudah datang saat ini.
"Kalo kamu becanda, Mama sunat kamu, Van." Mama Vivi membalas ucapan Ivan dengan ketus dan Ivan mengangukkan kepalanya dengan yakin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com