webnovel

Panggilan Alam

Otras
En Curso · 40.9K Visitas
  • 3 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Cerita hayalan tigkat tinggi murni fiksi

Etiquetas
9 etiquetas
Chapter 1Sandra Dewi, Malaikat Penuh Gairah

Pada sebuah suatu malam yang sangat panas, aku lagi nyantai di depan kompi sambil menikmati sebuah thread di DS yang berisi pic milik Sandra Dewi. Lama ku pandangi wajah ayu artis yang pernah tersandung kasus pemalsuan foto-nya di internet tersebut. Cenut-cenut kepala ku rasanya karena konak yang tak tertahan tiba-tiba menyeruak. Ku sentuh layar di bagian dada dari foto Sandra Dewi, sambil membayangkan bagaimana rasa "asli" dari dada tersebut.

Khayalan ku terputus tiba-tiba karena panas yang terus menyerang tiada henti. ku putuskan untuk beristirahat sebentar, sekaligus menghilangkan konak yang melanda. Aku berdiri lalu membuka jendela kamar ku agar udara segar dapat masuk. Setelah itu ku rebahkan diri ku di kasur, sambil menghela nafas panjang.

"Ah, seandainya aja malam ini Sandra Dewi tiba-tiba nongol di jendela kamar ku. Pasti, langsung ku eksekusi hehe..." begitu kata ku dalam hati. Kemudian ku tutup mata ku sambil membayangkan kembali gambar-gambar Sandra Dewi yang ku lihat tadi.

Saat sedang asyik berkhayal tiba-tiba terdengar suara ketukan di jendela kamar ku.

TOK... TOK... TOK...

Duh! siapa sih malam-malam gini ngetuk-ngetuk jendela, kurang kerjaan banget pikir ku. Aku berdiri dan berjalan ke arah jendela, namun langkah ku terhenti tepat di depan jendela. Aku tak percaya apa yang ku lihat.....

MALAIKAT SANDRA DEWI!!! HAH?!

"Hallo... Selamat malam..." Malaikat Sandra Dewi berkata di ambang jendela

"Ma... malam..." balas ku gugup.

"Elo Rere, yang manggil gw ya? ada perlu apa malam-malam gini?" Sandra Dewi kembali bertanya.

"Eh...eh..." aku kebingungan untuk menjawab.

"Duu... gugup banget si... nyante dong Re.." Sandra Dewi mencoba menenangkan ku.

"Aku boleh masuk ga, kalo ga boleh.. aku pergi aja deh.." Sandra Dewi kembali berkata.

"Eh... jangan pergi, ayo sini masuk... masuk" pinta ku yang tidak ingin si malaikat cantik itu pergi.

Aneh juga rasa nya melihat Sandra Dewi malam-malam masuk ke kamar ku lewat jendela. hehe...

Begitu di dalam kamar ku lihat mata si Sandra Dewi melirik ke arah kompi ku yang masih membuka thread berisi pic-pic Sandra Dewi tadi.

"Oh... jadi ini yang bikin kamu manggil aku malam-malam gini" Sandra Dewi berkata dengan nada menggoda.

"I..iya.. maaf ya udah ngerepotin.." balas ku yang masih gugup ga karuan.

"Kan tadi ku bilang jangan gugup... gimana si lo Re... cewek pujaan hati udah di depan mata tapi tingkahnya malah kayak gitu.. hihihi" tawa renyahnya terdengar.

Aku tersipu malu mendengarnya.

"Elo tau ga, kalo Tuhan tuh selalu mendengar doa dari orang-orang yang teraniaya... dan kadang-kadang jawaban dari doa itu langsung di berikan pada orang tersebut... " Sandra Dewi kembali berkata.

"Jadi..." balas ku tak mengerti.

"Gini... malam ini kan elo teraniaya karena foto-foto itu... dan elo langsung berdoa... karena elo termasuk orang baik maka aku di utus kemari untuk mengatasi kesengsaraan lo..." balas nya manja.

Wuaahhh... walau ga percaya tapi kenyataanya dia emang malam ini ada di depan ku, ya gimana lagi.

Tiba-tiba Sandra Dewi menatap ku tajam.

"Gw tau apa yang lo mau dari gw malam ini...."

Kemudian ia mendorong ku ke arah ranjang hingga aku berada di posisi tidur. Ia kemudian berada di atas ku dan membelai rambut ku yang hitam lurus sambil berkata...

"Malam ini gw milik lo..."

Nafas ku seketika memburu kencang. Tangan-tangan mungil itu turun perlahan ke arah selangkangan ku dan menggosok "burung" yang memang sudah tegang sedari tadi. Rasa nikmat itu menjalar hingga ke ubun-ubun kepala ku. Tak tahan melihat keindahan dunia yang berada di depan mata ku, lalu ku rangkul si Sandra Dewi dan ku darat kan ciuman di bibir kecilnya yang seksi dan menggoda itu...

Mmh... mmhh...

Suara cumbuan kami terdengar menggelora. Ku nikmati bibir itu di setiap jengkal nya, di bibir bawah yang tebal dan kenyal, bibir atas yang tipis dan seksi dan di ujung bibir yang menyimpan misteri yang belum terjamah. Setelah itu ku masukkan lidah ku ke dalam mulutnya, lidahnya bertemu lidah ku. Lidah itu mungil, basah dan bernafsu... Ku lumat lidah itu dengan seluruh gairah yang ku rasakan. Ku basahi lidah itu... lagi... lagi... dan lagi...

Tak akan ku lupakan ciuman ini, ciuman terindah dan terpanas yang pernah ku nikmati...

Sandra Dewi tersenyum kecil menatap wajah ku yang memerah... oh indahnya senyum itu...

"Mmm... gw pengen liat permainan mu sehebat ciuman mu apa nggak..." katanya menggoda.

Hah... hah.. nafas ku berpacu begitu kencang. Ku buka baju ku dan ku lempar ke samping ranjang. Sandra Dewi kemudian tunduk dan mencium dada ku yang terbuka. Ciuman itu begitu bergelora sampai-sampai bulu kuduk ku berdiri. Sandra Dewi mencium dada ku kemudian menjilat-jilatnya dengan lidahnya, Makin lama jilatan itu semakin turun dan semakin turun...

Akhirnya jilatan itu berada tepat di tempat "burung" ku bersarang.

"Waduh... kok keliatannya sudah tegang banget si Re..." goda Sandra Dewi.

"hehehe..." aku tertawa kecil.

Tangan indahnya kemudian bergerak menurunkan celana kolor ku yang sudah terasa sempit sekali...

"WOW! besar juga ya "burung"mu Re!" Sandra Dewi terkaget-kaget.

"Spesial buat kamu San..." balas ku yang sebenarnya juga terheran-heran, tidak biasanya "burung" ku menegang sepanjang itu, sepertinya panjangnya bertambah menjadi 22cm padahal biasanya cuma 18cm hehehe...

"Uh... keliatannya nikmat banget ku..." Sandra Dewi melirik bernafsu.

Tanpa ragu kemudian di kulumnya "burung"ku yang oversized tersebut. Mulut mungil dan seksi itu terlihat sempit seiring "burung" ku yang berhasil masuk dan mengoyak ke"perawanannya". Kepala Sandra Dewi bergerak naik turun dengan semangat sambil sesekali tangannya menggosok batang "burung" ku.

mmmh...mmmhh...

Suara tertahan yang indah itu terdengar membahana di seantero jagad raya ku. Gosokkan dan kuluman itu semakin kencang dan rasa geli dan nikmatnya membuatku mendesah tak tertahan. 2... 5... 10... 15 menit kemudian crot... crott.. sperma ku meledak di mulut mungil itu.

"Ahh.. ahh.. San... maaf ya... aku udah g tahan si..." aku merasa bersalah.

"Slurp... slurp... gapapa kok... aku kebetulan suka rasanya yang asin dan kental itu hihihi... " balasnya sambil membersihkan sperma-sperma yang tertumpah di sekitar mulutnya menggunakan lidahnya.

"Re... kamu masih sanggup kan? lanjut yuk!" pinta nya.

"Tenang San... itu tadi cuma pemanasan kok. "kantong" ku masih penuh kalo kamu masih pengen ngerasain yang asin-asin dan kental.. hehe..." balas ku memanaskan suasana.

Sandra Dewi kemudian berdiri sambil membuka pakaiannya satu-persatu...

Sandra Dewi yang telah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun, kemudian naik dan membuka selangkangannya di depan wajah ku.

"Re... Jilatin meqi ku dong... " desahnya.

Lalu ku julurkan lidah ku ke bibir meqi nya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis yang menggoda. Bau wangi keluar dari meqi Sandra Dewi yang mulai berlendir tersebut. Ku main kan lidah ku dengan liar dan tak kenal ampun, ku jilati klitorisnya yang menonjol kemerahan. Klitoris itu berdenyut lembut seolah membalas jilatan ku yang bergelora. Ku angkat tangan ku dan ku raih kedua "bukit" kembar yang menantang tersebut, ku remas "bukit" itu dengan lembut namun penuh nafsu. Ku mainkan kedua puting merah muda yang telah tampak tegang tersebut. Ku goyangkan jari-jari ku sambil terus menjilat meqi nya. Badan Sandra Dewi yang montok itu terasa tegang dan terus mengeluarkan keringat yang makin membuat birahi ku semakin membara. Ku tusukkan lidah ku semakin dalam dan goyang-goyangkan ujung nya di ujung meqi Sandra Dewi yang sempit dan basah berlendir itu...

"Ahh.. ahh... " erang Sandra Dewi nikmat.

"Ehh.. Re.. Ehh... masukin dong... ku dah ga tahan ni... pliss..." pintanya memohon.

Akhirnya ku pindahkan dia tepat di atas "burung" ku lalu ku masukan "burung" itu penuh suka cita. Ku goyangkan pinggul ku pelan-pelan mengikuti irama goyangan Sandra Dewi yang berada di atas ku. Ku rasakan jepitan meqi nya yang rapat itu membuat ku merintih keenakan. Ku dorongkan "burung" lebih dalam lagi... AHHH... Sandra Dewi berteriak keenakan. "Burung" ku yang lagi oversized itu rupanya hampir tidak muat di meqi Sandra Dewi yang sempit itu. Lendir kewanitaan keluar tiada henti dari celah-celah yang tercipta diantara "burung" ku dan meqi nya.

"Re... terus re... ahh... ahh..." erangnya nikmat.

"egh.. egh.. ah... ah... " aku mendorong semakin kencang sambil mendesah.

Ku nikmati setiap detik yang berlalu, ku pasrah kan jiwa ku bersatu dengan goyangan dan desahan yang makin liar dan tak terkendali. Sekali waktu ku biarkan Sandra Dewi mengomando ku, di kali yang lain ku ambil alih komando itu dan ku bimbing ia menuju kenikmatan.

"Ahh...ahh...AAAAAAHHHHH" erangan panjang Sandra Dewi terdengar seiring cairan kewanitaan yang muncrat dan terasa di ujung "burung" ku.

"AHHHHHH..." erang ku lalu CROOT... CRrooot.. croot... keluar juga sperma ku untuk kali kedua namun kali ini keluar di dalam meqi Sandra Dewi...

Sandra Dewi yang kelelahan kemudian merebahkan diri di samping ku. Ku pandangi wajah nya yang terlihat semakin cantik karena telah mencapai puncak kenikmatan.

"ah.. ah... lo hebat ya ternyata Re... ga sia-sia aku datang malam ini" katanya kemudian.

"heh... hehh... lo juga San... gw udah lama jatuh hati sama lo... ga nyangka malam ini akhirnya kesampaian juga..." balas ku.

"hehehe... iya deh, tapi aku ga bisa lama-lama nih... soalnya masih banyak panggilan doa yang harus ku jawab..." ia tersenyum kemudian mengangkat badannya yang terlihat lelah itu sambil mengenakan pakaian nya satu persatu.

"loh? apa g bisa kamu nemenin aku sebentar lagi... aku kan ga tau kapan lagi malam ini bisa terulang... " jawab ku lirih.

Sandra Dewi hanya menjawab dengan senyuman sambil terus melangkah ke ambang jendela.

"San... jangan pergi dong..." kali ini aku memohon.

"Re... denger ya... kalo kamu di kemudian hari merasa teraniaya dan berdoa dengan tulus seperti malam ini... aku janji aku pasti kembali... dan lain kali aku janji bawa temen ku...

...kamu pasti kenal sama teman ku yang satu ini... " balasnya sambil tersenyum, senyuman termanis yang pernah ku lihat seumur hidup ku.

"Tapi... San..." iba ku.

Kemudian sang malaikat Sandra Dewi mengembangkan sayapnya dan terbang keluar dari jendela kamar ku. Tangannya melambai mengucapkan salam perpisahan pada ku.

"SANDRAAA DEWI!!!!!" erang ku putus asa...

"Sandraaaa..."

"Sannd....ra.."

"San..."

BYURRRR!!!

"Bleahh... bleahh..." teriak ku seketika.

Ku buka kedua mata ku dan ku pandangi baju ku yang basah kuyup.

Ku intip di sebelah ranjang ku, sudah berdiri emak ku sambil membawa ember yang sudah kosong.

"SANDRA... SANDRA... mimpi basah lo ya?! Makanya tidur cepet biar ga mimpi yang aneh-aneh..." Emak berteriak

"Sudah sekarang bangun! Cari kerja sono, masak tiap hari cuma internetan mlulu kerjanya!" perintah emak ku sambil meninggalkan kamar ku.

duh.. ternyata cuma mimpi yang ku alami tadi malam... tapi tiba-tiba ku rasakan sebuah benda di tangan ku, ku buka tangan ku dan ku lihat sebuah bulu putih seperti milik malaikat berada di sana.

aku tersenyum dan berkata...

"ah... malam ini aku bakal berdoa lebih khusyuk lagi... hehe..."

También te puede interesar