"Tidak boleh, karena di sana tidak ada wanita dan menjaga perbatasan adalah para prajurit pilihan," kata Pangeran pertama membuat yang lain langsung melihat ke arahnya.
"Maaf Raja." Pangeran pertama langsung membungkuk dan meminta maaf karena tahu dia salah dengan memotong pembicaraan Raja.
"Tidak apa-apa, benar apa yang di katakan oleh pangeran pertama," kata samg Raja yang jelas membela Pangeran pertama.
"Baik, Raja. Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya," kata Zian kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Raja.
Membela Pangeran pertama di depan umum dengan jelas, membuat Zian tahu kedudukan Pangeran Pertama.
Itulah penyebab di mana Pangeran Kenzi tidak pernah berharap ingin mendapatkan tahta, dan bahakan keberadaan entah di lihat oleh Raja atau tidak.
Apalagi dia sering berada di luar kerajaan yang jauh dari politik kerajaan, membuat Pangeran Kenzi tidak pernah berfikir untuk menjadi seorang Raja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com