Lionel kembali menghembuskan nafas beratnya.
"Huft,".
"Iya-iya, jam 11 aku sudah sampai kantor," ucap Lionel dengan nada malas.
Lionel langsung menutup telfonnya.
Ia kembali melirik Ibrahim yang tengah asik makan.
"Enak Im?" tanya Lionel sembari tersenyum ke arahnya.
"Enak Om," jawab Ibrahim dengan cepat.
"Kalau mau nambah itu masih ada, ada Snack juga semuanya punya kamu," ucap Lionel.
"Terimakasih banyak Om, kalau gitu yang itu buat nenek saya ya," ucap Ibrahim.
"Oh boleh," sahut Lionel dengan cepat.
"Atau mau aku tambahi lagi makanannya?" tanya Lionel.
"Sudah Om, sudah cukup banyak makannya," jawab Ibrahim dengan tersenyum malu.
"Memang dasarnya anak baik ini bocah," ucap Lionel dalam hatinya sembari tersenyum tipis.
"Coba kalau yang lain pasti memanfaatkan kesempatan," ucap Lionel kembali dalam hatinya.
Tak lama Lionel mulai membuka pembicaraan kembali dengan alasan wawancara.
"Kita mulai ya wawancaranya," ucap ajak Lionel.
"Iya, silahkan," sahut Ibrahim
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com