webnovel

Bertemu Selingkuhan Moza

Tadi ada apa Pak?" tanya Ayumi penasaran.

"Tak ada apa-apa," jawab Lionel dengan santainya.

"Aku tak mau saja kalau kau jatuh, nanti mengadu lagi ke Mama," sambung Lionel.

"Memangnya aku tukang ngadu apa," ucap Ayumi dalam hatinya dengan nada kesal.

Tak lama motor yang di naiki mereka berdua berhenti di club milik Dion, dari luar saja Ayumi sudah mengetahui tempat apa yang di hampiri bos nya.

"Turun!" seru Lionel.

Dengan cepat Ayumi turun dari motor, sementara Lionel kini mulai melepaskan helm yang ia kenakan.

"Pak Lio mau apa ke sini?" tanya Ayumi sembari menegrutkan keningnya.

"Apa sih tanya-tanya," sahut Lionel makin kesal.

Lionel mulai turun dari motornya, melangkah dengan cepat masuk ke dalam tempat hiburan malam itu.

"Pak tunggu," ucap Ayumi yang masih sibuk membuka helmnya.

"Lio," panggil Dion dengan gembiranya menyambut kedatangan sahabatnya itu.

"Hey," sahut Lionel.

Dion mulai merangkul Lionel.

"Hari ini aku buka hanya 5 jam saja jadi tak sampai pagi seperti biasanya," ucap Dion.

"Kenapa?" tanya Lionel terkejut sekaligus kebingungan dengan kebijakan baru hari ini.

Kini mereka tiba di meja bar.

"Dua, ya," ucap Dion pada salah satu karyawannya.

Dion kembali menatap Lionel.

"Kau tahu dari tadi siang sampai sore, rumah sama club ku di serbu wartawan. Aku lelah sekali hari ini, sebenarnya hari ini mau ku tutup tapi terlanjur ada yang datang mana banyak lagi. Jadi terpaksa aku buka," ujar Dion dengan jelas.

"Memangnya belum jelas juga penjelasan mu?" tanya Lionel mulai menaikkan sebelah alisnya.

Dion langsung menghembuskan nafas beratnya.

"Sudah jelas sekali, cuma mereka minta bukti. Sementara kau tahu sendiri bukti yang kita punya kan tak senonoh, bisa saja aku kena pasal," jawab Dion.

"Iya juga," sahut Lionel.

"Serba salah," ucap Lionel sembari tersenyum tipis.

"Jangan terlalu kau pikirkan, yang ada pecah kepala mu," ucap Dion mulai menyodorkan minuman.

Lionel pun langsung mengangkat gelas minuman itu, tiba-tiba Ayumi datang dan mengambil paksa gelas yang di bawa Lionel.

"Jangan," ucap Ayumi.

Seketika Lionel menatap bodyguardnya yang tiba-tiba datang dan mengambil minumannya.

"Cumi, kau tak sopan," ucap Lionel dengan nada kesal serta kedua mata yang mulai membesar.

"Maaf pak, tapi ini tak baik buat kesehatan pak Lio," sahut Ayumi malah membuang minuman itu.

"Cumi," panggil Lionel lebih keras lagi.

"Pak Lio, lebih baik kita pulang sekarang," ucap Ayumi yang tak suka dengan tempat yang di datangi bos nya ini.

"Siapa kau beraninya suruh-suruh aku pulang?" tanya Lionel makin kesal dengan bodyguardnya ini.

Ayumi terus melirik-lirik kesana kemari.

"Lio, kau ikuti saja apa kata bodyguard mu itu," ucap saran Dion.

Lionel melirik Dion kembali.

"Masa kau sependapat sama si cumi ini?" tanya Lionel menatap heran.

"Ya mau gimana lagi, masa kalian mau berantem disini terus," sahut Dion.

Lionel beralih menatap Ayumi.

"Kau pulang sekarang, jangan ganggu aku!" seru Lionel dengan tegas.

"Tak mau, saya kan bodyguardnya pak Lio. Jadi kemana pak Lio pergi, saya harus ikut," sahut Ayumi juga tegas.

Tatapan Lionel makin tajam.

"Nantang kau ya," ucap Lionel.

Tiba-tiba Dion berlari seperti di tengah-tengah Lionel sedang bertengkar dengan bodyguardnya.

"Dion," panggil Lionel yang terkejut melihat Dion berlari.

Secara bersamaan Raymond tiba di tempat hiburan malam milik Dion itu.

"Kenapa di Dion?" tanya Raymond dengan raut muka kebingungan.

Lionel mulai melirik Raymond yang sudah berada di sampingnya.

"Entah," jawab Lionel juga kebingungan.

"Aku mau bicara dengan mu," ucap Raymond dengan nada serius.

"Oke, kita ke ruangan biasa," sahut Lionel mulai melangkahkan kakinya terlebuh dahulu menuju ke ruangan yang biasa dirinya, Raymond dan Dion bersama di tempat hiburan malam itu.

Sementara itu Ayumi terus mengikuti mereka, membuat Lionel risih di buatnya.

"Cumi," panggil Lionel dengan nada kesal.

"Kau bisa jauh-jauh dari ku tak?" tanya Lionel.

"Aku mau bicara serius sama Raymond," ucap Lionel kembali.

"Tak bisa pak, takutnya nanti ada apa-apa," jawab Ayumi.

"Menyebalkan sekali wanita satu ini," gerutu Lionel dengan geramnya.

"Tak apa Lio, biarkan dia ikut ke ruangan," ucap Raymond sembari menepuk bahu Lionel dan mulai melangkahkan kakinya lengkap menuju ke ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Tak Tasya, tak kau sama-sama menyusahkan hidup ku saja," gerutu Lionel.

Mereka bertiga mulai masuk ke dalam ruangan itu, setibanya di ruangan Lionel dan Raymond langsung duduk di sofa sementara Ayumi duduk di kursi kayu yang ada di sudut ruangan di balik pintu ruangan itu.

"Jadi gimana, itu tadi nomor siapa?" tanya Lionel sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Aku tahu orangnya, cuma dia bukan Moza," jawab Raymond dengan raut muka kebingungan.

"Terus?" tanya Lionel mulai menegrutkan keningnya.

"Dari nomor identitas nya yang di pakai buat aktivasi kartu itu namanya Rama, dan aku telusuri lebih jauh dia itu driver ojek online," jawab Raymond.

"Driver ojek online?" tanya Lionel keheranan.

"Kau pesan jasa ojek?" tanya balik Raymond.

"Tidak," jawab Lionel dengan cepat.

"Orang aku sudah di rumah malah lagi mandi," jawab Lionel dengan kening yang makin mengeriyit.

Tiba-tiba Dion masuk ke dalam ruangan dengan menyeret laki-laki tak di kenal oleh Lionel maupun Raymond.

"Brak," suara pintu terbuka tiba-tiba.

"Kambing," umpat Lionel yang terkejut dengan kedatangan Dion yang tiba-tiba, terlebih dirinya terkejut dengan suara pintu ruangan itu.

"Ini nih orangnya," ucap Dion sembari mendorong laki-laki itu ke arah Lionel.

Dion pun kembali menutup rapat pintu ruangan itu.

"Siapa kau?" tanya Lionel yang langsung menerima tubuh remuk laki-laki itu seperti sudah di hajar habis-habisan oleh Dion.

Laki-laki itu terus terdiam sembari menundukkan kepalanya, seperti dia tahu kesalahan yang telah dirinya buat.

"Siapa Di?" tanya Raymond menatap Dion yang tengah mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.

"Dia itu selingkuhannya di Moza," ucap Dion.

Seketika kedua mata Lionel langsung membesar, ia terkejut ternyata laki-laki yang di hadapannya saat ini adalah selingkuhannya Moza.

"Oh iya iya aku baru ingat, muka dia yang ada di foto sama video itu," ucap Lionel semabari mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ampun, saya tak tahu kalau Moza sudah punya kekasih," ucap Fero dengan terus menundukkan kepalanya.

Ayumi mulai beranjak dari duduknya, perasaannya mulai tak enak kala melihat tatapan sadis Lionel mulai muncul.

"Masa selingkuhannya si Moza bocah bau kencur begini?" tanya Raymond keheranan.

"Jangan-jangan dia masih sekolah," ucap Raymond terus memandangi Fero, ia mulai menduga-duga tentangnya.

"Memang dia masih SMA, kelas 3," jawab Dion.

"Gila," ucap Lionel sembari tersenyum meledek.

Siguiente capítulo