Di daerah perumahan yang sepi itu, malam hari membuat banyak orang merasa kosong. Lampu gantung bersinar cerah. Seseorang datang ke arah cahaya, dan setelah cahaya tertutupi, ada bayangan di sosok orang tersebut.
Mia, yang sudah terjatuh ke lantai, tidak merasakan apa-apa, tapi ketika dia jatuh, kulit di lengannya memar karena terbentur tepian meja.
Waktu berlalu. Mia masih terbaring di lantai dan tak bergerak.
Tik, tik, tik.
Air hujan mendarat dengan bunyi yang pelan di kaca jendela, dan suaranya terasa kontras di tengah malam. Meski awalnya hanya gerimis yang jarang-jarang, perlahan, suaranya terdengar semakin keras. Petra memalingkan pandangannya ke luar jendela, memperhatikan tirai hujan yang meredupkan cahaya lampu di malam hari. Entah kenapa, dia merasa agak cemas.
Dia mengeluarkan ponselnya, dan jemarinya yang kurus dan panjang menyapu layar dengan cepat. Dalam sekejap, sebuah pesan sudah dikirimkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com