"Lihat aku, Mia!"
Mata Petra yang tajam menatap lurus ke mata Mia. "Malam itu hujan deras…. Malam itu akhir musim kemarau…. Malam itu, kau dikirim ke sini oleh Raditya…. Malam itu…." Petra berhenti, giginya terkatupkan. "Kau yang kabur lebih dulu menyelamatkan aku dan Grup Kaisar!"
Mia tak sanggup berpikir. Sepertinya benar kata putranya dan Petra. Dia bodoh!
Dengan mata mengerjap, Mia menatap Petra dengan termenung.
Enam tahun yang lalu, di malam berhujan deras di akhir musim kemarau, Raditya membiusnya.
"Petra… kau sungguh orang yang datang malam itu?" tanya Mia dengan terkejut, seolah sekarang, kepalanya baru saja jernih.
"Ya," jawab Petra. "Itu aku…."
Hati Mia meledakkan berbagai macam emosi. Dia tidak tahu apakah dia harus merasa lega atau senang saat itu. Intinya, ketika akhirnya dia tahu siapa yang bersamanya malam itu, dia merasa dirinya melayang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com