Mia sejenak tertegun sebelum kembali tersadar. Tiba-tiba, wajahnya menggelap, dan dia berkata, "Biarkan saja dia mati!" Setelahnya, dia menutup telepon dengan marah.
Meski begitu, baru saja dia menutup teleponnya, tangan Mia mulai gemetar tak terkendali…. Kemudian, dia merasa cemas.
Mia menunduk menatap ponselnya dan melihat riwayat panggilannya. Dia ingin menelepon Raditya dan menanyakannya. Lagipula, dari mana dia bisa mendapatkan 5 miliar?
Tepat ketika Mia ragu-ragu, ponselnya berdering, dan ketika melihatnya, ternyata itu nomor yang sama.
Mia mengertakkan gigi dan melihat ponselnya berdering. Tepat ketika dering ponselnya sudah akan berhenti, dia mengangkatnya dan menempelkan ponsel itu di telinganya. "Halo?"
"Satu jam lagi. Kalau tidak ada 5 miliar…." Senandung dingin terdengar dari telepon. "... Mia, tak hanya Raditya akan cacat, sepertinya aku juga tidak akan bisa tetap diam soal kejadian dua tahun yang lalu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com