webnovel

Tidak Ada Pilihan Lain

Mia nyaris melesat menuju rumah sakit. Seiring dengan langkahnya, dia terengah, hatinya terasa berat dan gelisah….

Tok, tok!

"Masuk…."

Mendengar jawaban dari dalam, Mia membuka pintu ke ruangan dokter itu dengan tidak sabar dan masuk. "Dok, apa maksudnya tadi?"

Ketika Dr. Wangsa melihat Mia, dia menatapnya dengan wajah serius, lalu terlebih dahulu memberi isyarat agar Mia duduk. Dia melirik jam dan berkata, "Nanti akan saya beritahukan setelah saya melakukan pemeriksaan…."

Mia sebenarnya tidak sabar, namun tetap mengangguk. "Oke, akan saya tunggu di sini."

Dr. Wangsa mengangguk, kemudian mengambil stetoskopnya dan meninggalkan ruangan.

Di dalam ruangan kecil itu, Mia merasa gelisah. Tadi, Dr. Wangsa memintanya untuk datang siang itu, tapi dia tidak sabar.

Setelah mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada Fira dan meminta izin cuti, Mia hanya bisa menunggu dan menunggu, hatinya merasa gelisah…. Kali ini, perlu satu jam sampai Dr. Wangsa kembali dari tugasnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo