Randu memang sengaja mengendarai mobil dengan kecepatan normal, tetapi hal itu tentunya membuat Putri sangat begitu kesal karenanya.
Tak ada jalan yang harus dipilih, ia belum tahu rumah barunya milik orang dicintainya itu dan mau gak mau harus menunggu Randu sampai ke tempat tujuan.
Siapa sangka jika perasaan itu mendadak begitu muncul, Randu pun memberitahu jika anak mereka berada di kamar dan Putri bergegas berlari.
"Memang itu tadi siapa bos?"
"Bingung aku jelasin, oh ya aku minta tolong kamu carikan bunga tujuh warna selain yang aku kasih di inbox kamu."
"Lah uangnya bos?"
"Oh iya lupa, ini. Jangan sampai sama, bahaya entar."
Rega pun mencoba mencari bunga diminta bosnya itu, tentu ini adalah cara pertamanya mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk persiapan ritual.
Karena merasa cukup lelah kacamata itu dibukanya, ia tak mengerti perasaanya mengatakan jika ada seseorang telah mengikutinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com