Perlahan Jessie mulai membuka kedua kelopak matanya yang sedari tadi sudah tertutup dengan rapat. Bayang-bayang wajah seekor naga hitam, yang terukir jelas pada langit-langit ruangan, membuat Jessie tersentak dan memaksa matanya untuk terbuka dengan lebar seketika.
Mengira jika ukiran itu adalah seekor naga sungguhan, dan datang dengan percuma untuk menelan dirinya hidup-hidup. Jessie sedikit lebih tenang, ketika mengetahui jika hal itu merupakan sebagian dari imajinasinya saja saat ini.
Namun, berada di atas sebuah tempat tidur mewah di dalam kamar yang cukup besar, bagi Jessie hal tersebut bukanlah sebuah khayalan semata saja. Menurutnya tempat terakhir yang dia ingat, ketika dirinya sedang berada di dalam sebuah hutan yang lebat. Melarikan diri dari seorang pria bertopeng, yang menjadikan dirinya sebagai seorang sandera untuk terlepas dari belenggu Jenderal Atremus.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com