webnovel

Chapter 216. SEBUAH PERISTIWA

"Bagaimana dengan Perusahaan kalau kita jadi menikah?" Sea menoleh mendengar kata-kata Banin yang bernada pertanyaan itu. Ada kerutan halus yang mengharuskan Banin menjawab atas ketidakmengertian kekasihnya itu.

"Maksud aku kalau kita mau bulan madu. Aku nggak mau pulang dulu sebelum lamu dinyatakan hamil." Mata Sea membulat penuh saat mendengar kembali kata-kata pria yang sepertinya lagi berotak kotor itu.

"Kayaknya mesum ni," ucap Sea sambil beranjak dari meja kerjanya yang berada di lantai sati dan beralih ke sofa langsung melompat ke pangkuan sang kekasih.

"Akh, Sayang. Kamu berat," ucap Banin sambil melumat bibir kenyal itu. Tangannya sudah tak sabar untuk meremas dada yang selalu jadi favoritnya itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo