webnovel

Kehendak Dewa

Ketika hari semakin gelap, Hao Li berpikir untuk meninggalkan penginapan dan memilih beberapa hidangan untuk makan malamnya. Dia juga berniat mencari teman-temannya dan mentraktir mereka.

Namun begitu dia melihat keadaan di sekitar wilayah sekte menjadi kacau, dia bertanya-tanya, "apa yang terjadi? Mengapa mereka semua berlarian?"

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, orang itu adalah Zhong Ling, dia berkata, "Hao Li, untungnya kau keluar dari kamarmu. Kau pasti bertanya-tanya mengapa semua kekacauan ini terjadi, itu karena gelombang binatang buas yang datang tiba-tiba. Kami semua tadinya hendak kembali ke sekte, tapi gerbang sekte telah sepenuhnya di tutup demi keamanan para murid yang ada di dalamnya. Aku dan yang lainnya harus menunggu sampai ketiga penatua sekte yang bertugas kembali ke sekte."

Hao Li mendengarkannya dengan cermat, dia mengerutkan keningnya heran sekaligus bertanya, "gelombang binatang buas? Bukankah seharusnya gelombang binatang itu hanya terjadi dalam skala waktu tertentu? Mengapa kali ini terjadi lebih cepat?"

Zhong Ling menggelengkan kepalanya, "aku juga tidak tahu. Semua murid pelataran dalam sekte juga bersiap menghadapi gelombang binatang buas, beberapa dari mereka beroperasi di luar sekte. Selain ketiga penatua sekte yang ditugaskan untuk mencari sumber kekacauan ini, penatua sekte yang lainnya memperkuat pertahanan mereka di wilayah sekitar agar tidak banyak korban berjatuhan."

"Baiklah, aku mengerti. Kau dan yang lainnya sebaiknya tetap berada di penginapan dan menunggu gerbang sekte di buka. Aku akan pergi ke suatu tempat sebentar."

Ketika dia mendengar penjelasan Zhong Ling, di saat yang bersamaan, Naga Putih berkata padanya, "Tuan, aku bisa merasakan aura gelap yang kuat menuju ke Hutan Kematian. Dari auranya itu, kekuatannya setidaknya berada di tahapan Bumi Asal. Aku juga bisa mengatakan kalau semua kekacauan ini terjadi karenanya."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Naga Putih, Hao Li tidak bisa tenang. Hutan Kematian adalah tempat tinggal kakek dan bibinya, dia harus mencegah keduanya berhadapan dengan orang pemilik aura gelap yang Naga Putih sebutkan sebelumnya.

Meskipun dia tahu Ming Wu sangatlah kuat, dia mengira kekuatannya hanya berada di tahapan Bumi Asal. Berhadapan dengan orang yang sama kuatnya bukanlah pertanda yang baik, sekalipun Ming Wu bisa memenangkan pertarungan itu, bayarannya sama sekali tidak kecil.

Dengan cepat Hao Li melesat pergi ke Hutan Kematian, meninggalkan Zhong Ling dalam keadaan kebingungan.

Setiap dia melewati jalan yang disebutkan oleh Naga Putih, tanah yang dilewatinya telah tercampur dengan arang hitam. Mengikuti wilayah yang telah dibakar oleh sihir api, dia melihat Fang Hu serta Penatua Wei. Namun karena dirinya mengenakan jubah hitam dengan tudung di kepalanya, keduanya tidak menyadari kehadiran Hao Li.

Setelah berlari dan melompat lebih dari ribuan mil jauhnya, akhirnya dia sampai di perbatasan wilayah Hutan Kematian.

Naga Putih kembali berkata, "terjadi pertempuran di dalam hutan. Dengan kekuatan tuan sekarang, berhadapan dengan mereka sama sekali bukan pilihan yang bijak."

Mendengar itu, Hao Li menggertakkan giginya, "aku tahu. Kekuatanku jauh dari sebanding dengan mereka. Tapi aku harus memastikan keluargaku baik-baik saja, hanya mereka yang aku miliki!"

Menghiraukan bahaya yang bisa saja mendatanginya, Hao Li bergegas memasuki Hutan Kematian, lebih tepatnya ke tempat dimana pertarungan terjadi.

Kegelapan malam membuat sinar sekecil apapun dapat terlihat dengan jelas di Hutan Kematian. Hao Li melihat sinar cemerlang tepat tidak jauh dari rumahnya dulu, dia tahu kalau Ming Wu dan orang lain mungkin saja tengah bertarung sekarang.

Ledakan energi yang dipancarkan oleh Ming Wu dan Shi Hao dapat Hao Li rasakan dari jarak tertentu. Di saat yang bersamaan, ribuan binatang buas yang datang entah dari mana tiba-tiba saja menyerbu ke arah Ming Wu dan Ming Fei berada.

"Apa yang terjadi? Mengapa semua binatang buas di sini menggila?" gumam Hao Li keheranan.

"Sihir Pengendalian Binatang. Tampaknya salah satu diantara keduanya yang tengah bertarung memiliki kemampuan untuk mengendalikan binatang buas dengan sihirnya itu. Dia menggunakan Sihir Pengendalian Binatang untuk mengalahkan pihak lawan. Tapi tentu saja, sihir yang digunakannya hanyalah kemampuan sihir tingkat rendah, sehingga hanya binatang buas di tahapan Pembentukan Pondasi dan dibawahnya yang dapat dikendalikan oleh sihirnya."

Penjelasan Naga Putih membuat wawasan Hao Li sedikit terbuka. Dia berkata, "kakek sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan binatang. Kemungkinan besar semua binatang buas ini dikendalikan oleh orang yang sama dengan penyebab dari gelombang binatang buas yang melanda puluhan kota. Aku tidak tahu apakah ada orang lain di Kerajaan Naga Merah yang mampu mengalahkannya?"

Naga Putih kembali berkata, "saya tidak tahu apakah ada orang yang mampu mengalahkannya selain dia yang sedang bertarung dengannya. Tapi indra spiritual ku tidak menemukan seseorang yang lebih kuat dari mereka. Tentu saja indra spiritual yang aku gunakan hanya sedikit dari keseluruhan indra spiritual yang biasa saya gunakan. Hanya saja tanpa tubuh nyata, mustahil untuk mengaktifkannya lebih jauh."

Hao Li berpikir, indra spiritual Naga Putih harus mencakup banyak wilayah. Bahkan dengan kekuatannya yang sekarang, tidak sulit baginya untuk melihat semua hal yang ada di Kerajaan Naga Merah dengan indra spiritualnya. Lagipula, Hao Li sendiri percaya tidak ada seorangpun di Kerajaan Naga Merah yang bisa dibandingkan dengan kakeknya.

Mengenai lawannya yang tiba-tiba muncul itu, dia juga percaya kalau pria yang bertarung dengan kakeknya bukan berasal dari Kerajaan Naga Merah.

"Lalu apa yang harus aku lakukan agar bisa menyelamatkan mereka? Bahkan dengan kekuatan kakek, berhadapan dengan begitu banyak binatang buas lemah hanya akan mengganggu konsentrasinya ketika bertarung dengan musuh yang sama kuat dengannya."

Hao Li mengusak rambutnya lelah. Tidak ada yang bisa dilakukannya sekarang, sekalipun dia tahu kalau dia lebih kuat dari sebelumnya.

"Tuan, mengalahkan salah satu dari mereka memang mustahil bagi anda, tapi menghapus sihir pengendalian yang terkontaminasi di binatang buas hanyalah masalah mudah."

Perkataan Naga Putih sedikit membuat Hao Li bersemangat.

Fakta bahwa dia tidak bisa mengalahkan orang yang sedang berhadapan dengan Ming Wu tidak bisa dia hindari. Namun dengan menyingkirkan semua binatang buas yang hendak menyerang kakeknya, setidaknya dia telah menghapuskan sedikit ancaman yang bisa membuat kakeknya kalah telak atau bahkan terbunuh.

"Tidak masalah! Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya tergesa-gesa. Dia tidak bisa menunda lebih banyak waktu.

"Saya akan mengalirkan sedikit kehendak dewa saya kepada tuan. Dengan kehendak dewa yang saya berikan, seharusnya tidak sulit untuk menghapuskan sihir yang membuat semua binatang buas itu menggila."

"Kalau begitu, cepat lakukan!"

"Tapi tuan, anda harus melakukannya dekat dengan sumber sihir pengendalian. Itu satu-satunya cara agar sihir pengendalian itu terhapuskan!"

Hao Li dengan cepat menganggukkan kepalanya, "baiklah, tidak masalah. Aku akan melakukannya!"

Tidak memperdulikan konsekuensi yang bisa saja menimpanya, Hao Li langsung melesat pergi ke lokasi pertarungan. Tubuhnya mendarat dengan sempurna tepat di tengah-tengah Ming Wu dan Shi Hao.

Ming Fei yang melihat kedatangan Hao Li yang tiba-tiba jelas terkejut, "Hao Li, apa yang kau lakukan di sini?!"

Tak memperdulikan Ming Fei dan Ming Wu yang terkejut, dia menatap kedua kata hijau gelap milik Shi Hao.

Shi Hao terkejut melihat seorang pria kecil muncul tiba-tiba di hadapannya, dia terkekeh pelan, "hahaha! Lihatlah, bahkan seorang pria kecil sepertinya rela mengorbankan hidupnya demi bisa membantumu, Ming Wu. Apa kau tidak malu?"

Ming Wu mengepalkan kedua tangannya geram, "diam kau bajingan!" dia kembali menoleh ke arah Hao Li, "Hao Li, cepat menyingkir. Dia lebih berbahaya dari yang kau bayangkan!"

"Aku tahu itu kakek, tapi biarkan aku sedikit membantumu. Kakek dan bibi hanya perlu mengumpulkan kekuatan kalian dan langsung menyerangnya sesuai instruksiku. Bisakah kalian melakukannya?"

Perkataan Hao Li membuat Ming Wu dan Ming Fei tertegun. Apa yang akan Hao Li lakukan?

Melihat tatapan tak percaya Ming Wu dan Ming Fei, Hao Li hanya bisa menghela napasnya pelan, "aku mohon percayalah padaku. Aku juga tidak akan membuat hidupku dalam bahaya, masih ada banyak hal yang ingin aku lakukan dengan kalian."

Setelah berpikir sejenak, Ming Wu hanya menganggukkan kepalanya. Melihat sang ayah yang menyetujui permintaan Hao Li, Ming Fei berteriak, "apa yang ayah lakukan?! Apakah ayah menyetujui permintaan konyolnya itu?!"

"Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk bisa mengalahkannya. Sejujurnya meskipun Shi Hao dan aku berada di tahapan yang sama, kekuatan sihir yang dikembangkan oleh Shi Hao sama sekali tidak sederhana, ditambah dengan bantuan Senjata Spiritual tingkat menengah yang dimilikinya. Kemungkinan mengalahkannya sangatlah kecil, bahkan dengan kekuatan penuh yang aku miliki."

"Tapi—"

"Kita harus mempercayai Hao Li. Aku percaya dia tidak akan se ceroboh itu membuat hidupnya dalam bahaya. Dia pasti telah memperhitungkan nya dengan sangat hati-hati."

Ming Fei hanya bisa menahan amarahnya. Hao Li adalah satu-satunya orang yang paling dia sayangi selain ayahnya. Membuat Hao Li berada dalam bahaya karenanya, jelas Ming Fei tak bisa menerima itu.

Melihat Ming Wu dan Ming Fei yang tak lagi menentangnya, Hao Li berkata kepada Naga Putih, "sekarang!"

Tiba-tiba saja penglihatan Hao Li menjadi lebih jelas. Malam yang seharusnya gelap, terlihat seperti siang hari dari pandangannya. Dia bisa merasakan indra spiritualnya tiba-tiba meluas, bahkan Sekte Macam Hitam dapat dia lihat dari sini.

"Tuan hanya perlu mengeluarkan sedikit kehendak dewa milikku, maka semua binatang buas itu akan tunduk!"

Seperti yang dikatakan oleh Naga Putih, Hao Li merentangkan kedua tangannya. Sinar emas terpancar dari kedua telapak tangannya, aura menakutkan tiba-tiba saja dapat dirasakan oleh Shi Hao, Ming Wu serta Ming Fei.

Kristal yang tertanam di tongkat sihir yang ada di tangan Shi Hao seketika retak tanpa alasan. Lolongan binatang buas tidak lagi terdengar, semuanya langsung hening dan tenang.

"Ini... Apa yang terjadi? Mengapa tongkat sihir ku hancur?" tanya Shi Hao keheranan. Tatapannya terpaku pada dua sinar emas yang melayang di atas langit, nampak terlihat begitu megah.

Siluet seekor naga terlihat di atas langit, tapi itu hanya terjadi dalam sekian detik sebelum semuanya menghilang.

Di waktu yang sama, semua binatang buas nampak dengan khidmat menundukkan kepala mereka. Seolah raja mereka telah hadir tepat di hadapan mereka.

Ming Wu dan Ming Fei sejujurnya tak bisa mencerna apa yang tengah terjadi, terutama pemandangan di mana semua binatang buas yang tadinya menggila, kini dengan khidmat menundukkan kepala mereka ke arah Hao Li.

Siguiente capítulo