Rengganis terbangun dari tidurnya, suara bising dari dapur membuat istirahatnya sedikit terganggu. Alhasil, Rengganis yang masih mengantuk terpaksa beranjak dari tempat tidur. Membawa langkahnya ke depan cermin untuk melihat penampilannya yang jauh dari kata baik.
Wajah sedikit merah, mata sembap, bibir pucat, dan rambut yang berantakan karena semalam terlalu lama menangis. Bukan Kendric yang Rengganis tangisi, bukan juga Sita apalagi Dara yang telah merenggut kebahagian darinya, tapi juga calon bayinya. Rengganis merindukan anak dalam kandungannya, dia rindu akan manisnya kenangan yang mereka lalui bersama. Rengganis merindukan semua hal tentang bayinya.
"Sepertinya, aku harus beli mentimun supaya mataku gak terlalu sembap," ujar Rengganis, kemudian menyambar handuk dan melengos ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com