"Yesss!" seru Xabiru yang memang sengaja bersembunyi untuk melihat Austin dan Paula dari kejauhan seraya mengepalkan tangan. Misinya berhasil gemilang rupanya, dan itu sangat membuatnya gembira.
Ciuman Austin dan Paula mungkin saja belum berarti apa-apa bagi keduanya, masih terlalu pagi untuk berasumsi. Tapi bagi Xabiru itu adalah pertanda baik. Itu artinya Austin sudah membuka hatinya, dan Paula sudah mengakui perasaannya pada Austin yang selama ini hanya disimpannya sendiri. Dari sana mereka berdua sudah bisa menentukan langkah mereka sendiri. Sulit pastinya, tragedi yang dialami Austin bukan sesuatu yang mudah diobati, tapi Paula juga gadis tangguh, Xabiru yakin dia bisa menjadi pendamping Austin dan menemukan kebahagiaan mereka dengan cara Paula sendiri. Ah, selalu membahagiakan jika dua orang penting dalam hidupmu ternyata saling jatuh cinta seperti itu, bukan?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com