Mayleen yang tidak menyadari jika bibirnya memang menempel di leher sang suami, masih dengan percaya diri menyangkal tuduhan lelaki itu. Sementara Bima tampak sedang bergelut dengan hawa nafsunya. Ia tidak ingin kalah dan berakhir mengingkari janjinya pada Mayleen. Janji untuk tidak menyentuh perempuan itu tanpa izin.
Tapi sepertinya ia tidak tahan, sebab dirinya memang sudah lama tidak mendapatkan kehangatan dari istrinya.
Namun, ketika Bima baru akan berbalik ke kamar, sebuah suara berhasil menghentikannya, juga meredakan hawa nafsunya yang semula sudah menggebu-gebu.
"Wah, Mama nggak nyangka kalian seromantis ini kalau lagi di rumah."
Yang berkata demikian adalah Felicia, dan tentunya wanita itu terkejut dengan kelakuan anak dan menantunya, sebab kabar terakhir yang ia dengar dari Bima, lelaki itu belum berhasil membawa Mayleen pulang. Tapi sekarang, keduanya tampak akur, bahkan layak disebut bucin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com