April Liani tersentak dari lamunannya, terganggu oleh suara yang panas di telinga. Agaknya mereka sangat menikmati saat bergumul sampai tidak menyadari bahwa ada majikan mereka yang mendengarkan mereka sedari tadi.
April Liani merogoh ponsel yang ada di tasnya. Lalu dia menekan fitur merekam video dan mengarahkannya ke arah pintu kamar pembantu yang terbuka lebar. Sebagian besar tubuhnya masih bersembunyi di balik dinding, hanya tangannya saja yang tampak terlihat untuk merekam apa yang terjadi di dalam.
Setelah dirasa cukup, dia pun menarik lagi tangannya. Sekilas dia melihat ke arah hasil video yang dia rekam. April Liani tersenyum misterius.
"Bagus ya kelakuan kalian! Sekarang juga kalian saya pecat! Sembarangan saja menjadikan rumah ini menjadi tempat mesum!" teriak April Liani sambil membuka lebar pintu kamar membuat kedua pembantunya itu terkejut setengah mati.
"Ibu tidak bisa memecat saya seenaknya!" teriak Wagio sambil membereskan pakaiannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com